Berita Terkini

Inspirasi dari Secangkir Kopi Hangat

Wamena – Pagi hari di lingkungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nduga selalu diawali dengan suasana yang hangat dan sarat akan makna. Aroma khas kopi yang baru diseduh kerap menjadi candu untuk dijadikan teman setia sebelum mengawali aktivitas pekerjaan. Dari secangkir kopi sederhana itu, sering kali lahir gairah baru untuk menjalankan tugas serta tanggung jawab dengan penuh dedikasi. Kopi dan Momen Kebersamaan Pegawai Kebiasaan menikmati kopi di sela jam kerja menjadi momen penting bagi para ASN KPU Nduga. Tak sekadar melepas lelah, tetapi juga menjadi ajang berbagi ide, motivasi, dan mempererat hubungan antar pegawai di lingkungan pekerjaan. Dalam suasana santai itulah sering muncul gagasan-gagasan kecil yang kemudian berkembang menjadi langkah besar untuk meningkatkan kinerja lembaga.  “Satu tegukan dari cangkir kopi bisa menyatukan pikiran dan semangat. Dari percakapan ringan dan candaan, kita sering menemukan ide-ide kecil yang berdampak besar,” ujar salah satu staf bagian sekretariat KPU Nduga dengan senyum hangat. Makna Filosofis dari Secangkir Kopi Secangkir kopi bukan hanya minuman biasa, tapi simbol arti sebuah kebersamaan yang tak terbantahkan, semangat kerja dan ketulusan dalam mengabdi adalah sesuatu yang harus dipegang teguh oleh setiap ASN. Di tengah dinamika tantangan yang terus berubah-ubah dan tugas yang mesti dijalankan, momen sederhana seperti ini menjadi penyemangat untuk terus memberikan pelayanan terbaik. Pesan dari Kasubag Perencanaan Data dan Informasi Kasubag Perencanaan Data dan Informasi, Andarias Pandallingan, menuturkan bahwa kebersamaan dan komunikasi yang terjalin dengan baik merupakan kunci dan aset soliditas tim yang harus terus dipertahankan. “Saya sangat meyakini kita mungkin berbeda-beda latar belakang, namun kita mempunyai semangat dan tujuan yang sama, bekerja dengan hati yang tulus demi terwujudnya demokrasi yang berkualitas dan bermartabat,” ungkapnya. Makna Besar dari Hal Sederhana Melalui inspirasi dari secangkir kopi hangat di pagi hari, semua ASN di KPU Nduga akan terus berupaya membangun suasana kerja yang harmonis, produktif, dan penuh makna. Sebuah pesan yang mendalam meski sederhana, terkadang motivasi besar justru tercipta dari hal-hal kecil bahkan hanya dari secangkir kopi di pagi hari. (AAZ) Baca juga: Semangat Pengabdian di Ujung Timur Indonesia

Papua Pegunungan Kian Dikenal: KPU Lakukan Kunjungan ke Metro TV dan Perbanyak Produksi Berita yang Terpantau SIDIALOGIS

Wamena - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Pegunungan melanjutkan langkah strategis guna memperkuat literasi media dan komunikasi publik. Agus Filma, Sekretaris KPU Papua Pegunungan, ditemani Papson Hilapok, salah satu PPPK KPU Papua Pegunungan, mengunjungi Metro TV guna melihat dan merasakan secara langsung proses produksi berita di salah satu stasiun televisi nasional di Indonesia. Dari kunjungan tersebut, Papson menyampaikan bahwa nama Papua Pegunungan kian dikenal dan masuk dalam jajaran top search pencarian Google. Hal ini tidak terlepas dari percepatan arus informasi yang dihasilkan melalui berita-berita yang ditulis oleh para CPNS KPU Papua Pegunungan. “Informasi yang cepat, positif, dan konsisten membuat Papua Pegunungan khususnya KPU makin dikenal luas. Ini adalah langkah yang sangat baik dalam memperkenalkan daerah Papua Pegunungan ke publik nasional,” ungkap Papson. Diseminasi Informasi Logis Jadi Gagasan Aktualisasi Kepemimpinan Agus Filma Inisiasi Agus dalam kunjungan ini juga diharapkan dapat memperkuat strategi dalam pelaksanaan diseminasi informasi logis yang dipantau melalui SIDIALOGIS (Sistem Informasi Diseminasi Informasi Logis) hingga 2 bulan kedepan. Program ini juga merupakan gagasan aktualisasi kepemimpinan dari Agus dalam menjalankan tugas sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tahun 2025. Agus berharap dengan mengefektifkan program ini dapat mendorong peran CPNS dalam memberikan inovasi kepada lembaga. Agus juga berharap menjadi budaya pegawai KPU Papua Pegunungan untuk aktif menulis berita, menyebarkan informasi positif, serta memastikan jangkauan publik yang lebih luas. Pentingnya Konsistensi Menulis Jadi Kunci Papson memberikan pesan agar para CPNS dapat terus semangat dan konsistensi menulis berita. Senada dengan yang disampaikan Agus, Papson juga berharap penyebaran informasi positif tentang Papua Pegunungan akan terus up to date dan menjangkau lebih banyak kalangan. Ia percaya budaya menulis satu berita satu hari akan berdampak positif terutama saat proses tahapan berlangsung.  Pelajaran dari Metro TV Dari kunjungan ini, Papson menegaskan bahwa dirinya belajar banyak hal, mulai dari sistematika penulisan berita yang lebih detail, pentingnya disiplin dan konsistensi, hingga bagaimana setiap tulisan mampu memberikan kesan bagi para pembaca. “Jangan pernah berhenti menulis, karena tulisan yang kita hasilkan akan terus hidup bahkan ketika kita sudah tidak ada di dunia,” pesannya. (FPH) Baca juga: Suara Adat, Suara Demokrasi: Kisah KPU Nduga dan Suku Asli

Kisah Inspiratif ASN KPU Kabupaten Nduga: Semangat dan Ketekunan Lolos Tes CPNS 2024

Wamena - Lebih dari satu tahun yang lalu, tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 telah berjalan dengan baik. Hasil dari serangkaian tes CPNS 2024 menghasilkan lima peserta yang lolos dengan penempatan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nduga. Beragam pulau di Indonesia yang mewakili daerah asal CPNS KPU Kabupaten Nduga; Sumatera, Jawa bahkan Papua.  Salah satu CPNS KPU Kabupaten Nduga berhasil lolos berasal dari Pulau Sumatera, yaitu Adiyanzah Hazka (Azka). Ia lolos tes CPNS 2024 melalui serangkaian tahapan seleksi dengan ketekunan dan komitmen. Azka, mengisahkan perjalanan panjangnya dalam mengikuti seleksi. Ia mengakui bahwa tes CPNS 2024 bukan hal pertama baginya melainkan tes CPNS yang ke 10 kalinya. “Awalnya saya takut gagal kembali karena persaingan sangat ketat, tetapi saya terus belajar dan berdoa. Saya ingin menjadi bagian dari lembaga yang menjaga demokrasi,” ungkap Azka dengan senyum bangga. Baca juga: Belajar dari Rudy Waisimon: Menggapai Asa Gelar Doktor dan Pengabdian di KPU Kabupaten Nduga Tips dan Trik dalam Persiapan Tes CPNS Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku penyelenggara tes seleksi CPNS 2024 yang digelar serentak seluruh Indonesia. Proses seleksi CPNS 2024 secara transparan dan akuntabel melalui serangkaian seleksi dimulai dari seleksi administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Para CPNS KPU Kabupaten Nduga mengikuti serangkaian seleksi sesuai dengan daerah yang dipilihnya sebagai tempat titik lokasi tes. Febriyati P. Hutagalung (Aty) mengingatkan pentingnya melihat portal resmi dari BKN untuk menerima informasi yang resmi mengenai tes CPNS. “Saya selalu mengecek situs SSCASN yang resmi dari BKN. Saya juga mengecek serangkaian informasi tes CPNS yang resmi secara berkala,” ucapnya. Informasi melalui situs SSCASN yang resmi dari BKN telah memudahkan saya sebagai pencari kerja. Ahmad Reza Ibrahim (Rezhim), salah satu CPNS, berbagi tips dan trik sebelum persiapan tes CPNS. “Saya menyiapkan diri sebelum menghadapi tes CPNS 2024. Saya percaya dengan usaha dan doa, semua bisa dilalui,” ujarnya. Ia menegaskan untuk menyiapkan berbagai kebutuhan administrasi yang sesuai dengan kebutuhan formasi yang dilamar. “Hindari kesalahan dalam administrasi diawal. Persiapkan dengan cermat,” pesannya untuk para pejuang mimpi abdi negara. Stevan bersama kawannya bimbingan belajar tes CPNS 2024 di Bandar Lampung Selain itu, Stevan Barimbing (Stevan) menambahkan bahwa ia menyiapkan dirinya dalam menghadapi serangkain tes CPNS 2024. “Saya mengikuti berbagai kanal youtube dan bimbingan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan tes. Materi tes yang diajarkan membentuk dan melatih saya belajar dengan sungguh-sungguh,” tuturnya. Apabila kawan-kawan menyiapkan tes CPNS di tahun berikutnya maka harus diperhatikan bagaimana mempersiapkan mental dan mengenali potensi diri masing-masing. Septiany Skipi (Any) mengulang kembali memori tes CPNS 2024. Ia membiasakan diri dalam berbagi ilmu pengetahuan melalui belajar bersama dengan teman-temannya. “Saya sih biasanya belajar bareng lalu mengulas kembali materi apa saja yang masih belum dipahami saya,” katanya sembari memperlihatkan foto-foto perjuangan belajar bersama teman-temannya. Any (tengah) setelah berdiskusi tentang materi tes CPNS 2024 di Jakarta Komitmen KPU Kabupaten Nduga dalam Pengembangan CPNS Kepala Subbagian Partisipasi, Hubungan Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Nduga, Herman Yohanes menyambut hangat kedatangan kelima CPNS yang memiliki latar belakang beragam. Herman menyampaikan apresiasi atas semangat kelima CPNS yang telah bergabung. Menurutnya, kehadiran mereka menambah suasana dan harapan baru dalam kelembagaan. “Kami dengan bangga menerima mereka menjadi bagian dari KPU Kabupaten Nduga. Mereka dipersiapkan sebagai generasi penerus yang akan menjaga integritas dan semangat pelayanan publik,” ujar Herman. Herman mengingatkan agar CPNS KPU Kabupaten Nduga menjaga disiplin dalam bekerja dan etos kerja yang baik. Dalam masa persiapan sebelum pelatihan dasar (Latsar) CPNS maka program pembinaan yang dilakukan akan memahami tugas, pokok, dan fungsi dalam pelaksana pemilu.”Saya berusaha menciptakan ruang seluas-luasnya untuk CPNS agar dapat berkembang dan menggali potensi dengan baik,”ujarnya. (STE)

Suara Adat, Suara Demokrasi: Kisah KPU Nduga dan Suku Asli

Wamena - Kabupaten Nduga di wilayah Papua Pegunungan dikenal sebagai salah satu daerah dengan kekayaan budaya yang masih sangat kuat. Di daerah ini, kehidupan masyarakat adat berjalan berdampingan dengan alam dan tradisi yang diwariskan turun-temurun. Suku-suku seperti Nduga, Yali, Lani, dan Dani hidup dalam tatanan sosial yang penuh nilai kebersamaan dan gotong royong. Namun di balik keaslian budaya itu, ada semangat baru yang tumbuh pelan-pelan, semangat untuk ikut menentukan arah masa depan lewat pemilu. Di sinilah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nduga mengambil peran penting, menghadirkan demokrasi dengan cara yang tetap menghormati adat dan kearifan lokal. Musyawarah Adat, Cermin Demokrasi yang Telah Lama Hidup Masyarakat adat di Nduga sejatinya telah lama mengenal prinsip-prinsip yang menjadi dasar demokrasi: mendengar pendapat bersama, mencapai mufakat, dan menjaga kebersamaan. Dalam setiap musyawarah adat, keputusan diambil tidak dengan suara terbanyak, tetapi lewat kesepakatan hati dan rasa. Nilai-nilai inilah yang kemudian menjadi pintu masuk bagi KPU Nduga ketika mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pemilu. Demokrasi bukan hal asing bagi mereka, melainkan kelanjutan dari tradisi bermusyawarah yang telah mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari. KPU Menyapa Masyarakat Lewat Pendekatan Budaya Dalam kebersamaan doa, KPU Nduga dan tokoh lintas gereja memohon penyertaan Tuhan demi terselenggaranya pemilu yang damai dan bermartabat. Dalam menjalankan sosialisasi dan tahapan pemilu, KPU Nduga tidak datang dengan pendekatan formal semata. KPU memilih berbicara dengan tokoh adat, pemuka gereja, dan kepala suku, sambil duduk bersama. Di tempat inilah, pesan-pesan tentang pentingnya memilih dan menjaga kejujuran dalam proses demokrasi disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan penuh penghormatan. Kadang, sosialisasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan adat seperti bakar batu atau acara kampung. Dengan cara ini, kehadiran KPU tidak terasa asing justru menjadi bagian dari kehidupan masyarakat itu sendiri. Dari Lembah ke TPS, Suara Adat Menggema Bagi KPU Nduga, medan yang berat bukan alasan untuk menyerah. Pegunungan terjal, sungai besar, dan jarak antar kampung yang jauh mereka tempuh demi memastikan setiap warga mendapat kesempatan yang sama untuk memilih. Momen paling membahagiakan adalah ketika masyarakat datang ke TPS dengan pakaian adat dan membawa senyum bangga. Di situ terlihat jelas bahwa demokrasi tidak hanya milik kota besar, tetapi juga tumbuh kuat di tanah adat Papua. Setiap suara yang tercatat adalah bukti bahwa masyarakat adat Nduga ikut menentukan arah bangsa dengan caranya sendiri. Harmoni antara Budaya dan Demokrasi Kisah di Nduga menunjukkan bahwa demokrasi bisa berjalan selaras dengan adat, tanpa harus menyingkirkan satu sama lain. Pendekatan yang menghormati budaya justru membuat masyarakat merasa dihargai dan terlibat penuh. KPU Nduga berhasil membuktikan bahwa demokrasi tidak selalu harus tampil kaku dan formal. Ia bisa hadir hangat, sederhana, dan dekat dengan kehidupan masyarakat. Suara yang lahir dari balai adat kini bergema hingga ke TPS menjadi suara rakyat, suara adat, sekaligus suara demokrasi. Dari Tanah Adat untuk Indonesia Apa yang dilakukan masyarakat dan KPU Nduga adalah cermin bahwa demokrasi bisa tumbuh dari akar budaya sendiri. Dari lembah hingga pegunungan, dari kampung ke kampung, semangat untuk ikut menentukan masa depan kini hidup di hati masyarakat adat. Dari Nduga, kita belajar bahwa demokrasi sejati bukan sekadar memilih pemimpin, tetapi menjaga nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa hormat yang telah lama menjadi napas kehidupan di Tanah Papua. (HY) Baca Juga: Jingle Pilkada Papua Pegunungan 2024 Meriahkan Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Kesehatan Tergadaikan Demi Demokrasi: Yvan Rumbiak Menulis Babak Baru di 2025 dengan Olahraga dan Pola Makan Sehat

Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak dan Pilkada tahun 2024 merupakan pesta demokrasi terbesar yang sangat menuntut dedikasi yang tinggi dari seluruh elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan tersebut, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nduga. Di balik lancarnya setiap Tahapan Pemilu Serentak dan Pilkada tahun 2024, ada banyak kisah perjuangan dan pengorbanan setiap personal yang terlibat dalam tahapan tersebut. Salah satunya adalah kisah dari Yvan Rumbiak, seorang Staff Teknis Kepemiluan dan Hukum di KPU Kabupaten Nduga yang memberikan dedikasi tanpa batas yang ia curahkan selama tahapan krusial ini dan harus dibayar mahal dengan mengalami kenaikan berat badan secara drastis dan penurunan kesehatan serius yang mengancam nyawa dengan signifikan akibat kinerja yang "full out" selama tahapan krusial tersebut. Ritme Kerja Ekstrem dan Perubahan Gaya Hidup yang Mematikan Kabupaten Nduga, dengan karakteristik geografis dan tantangan keamanan yang unik di Papua Pegunungan, menempatkan KPU setempat pada beban kerja yang luar biasa. Yvan Rumbiak, sebagai garda terdepan dalam memastikan integritas hukum dan teknis kepemiluan, menghadapi tekanan yang tak main-main. Sejak dimulainya tahapan Pemilu Serentak 2024 yang disambung langsung dengan Pilkada 2024, hidup Yvan didominasi oleh ritme kerja yang brutal. Jam kerja yang seringkali melebihi batas normal, tak jarang hingga dini hari, bahkan mengharuskannya menginap di kantor, menjadi pemandangan sehari-hari. Tuntutan untuk selalu siap, akurat dalam interpretasi hukum, serta sigap menghadapi dinamika lapangan, memaksa Yvan untuk mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya. Dalam kondisi seperti ini, perawatan diri dan gaya hidup sehat menjadi kemewahan yang sulit dijangkau. Pola makan yang kacau balau, didominasi oleh makanan instan, tinggi lemak, dan kurang gizi akibat keterbatasan waktu dan akses, menjadi pilihan pragmatis. Aktivitas fisik yang nyaris jarang dilakukan serta ditambah dengan waktu tidur yang sangat minim dan tidak berkualitas, menciptakan bom waktu bagi kesehatannya. Dari Berat Badan Melambung Hingga Ancaman Penyakit Mematikan Dampak dari gaya hidup dan tekanan kerja yang ekstrem ini mulai menunjukkan dampaknya. Yvan merasakan berat badannya naik secara drastis dalam waktu yang sangat singkat. "Saya tidak menyangka perubahan fisik saya akan secepat ini," ujar Yvan dengan nada lelah. "Rasanya badan jadi dua kali lebih berat, sangat cepat lelah, dan banyak baju lama yang tidak bisa saya pakai lagi." Namun, masalah tidak berhenti pada kenaikan berat badan saja. Yvan mulai dihantam serangkaian keluhan kesehatan yang mengkhawatirkan: Asam Lambung Kronis: Stres yang tinggi, pola makan tidak teratur, dan sering melewatkan waktu makan memicu asam lambung Yvan kambuh secara parah dan berkepanjangan. Nyeri ulu hati, mual, dan gangguan pencernaan menjadi bagian tak terpisahkan dari kesehariannya. Kolesterol Tinggi: Konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh dan kurangnya aktivitas fisik secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol dalam darahnya. Hasil pemeriksaan menunjukkan kolesterol Yvan berada di ambang batas berbahaya, membuka pintu bagi risiko penyakit kardiovaskular. Risiko Serangan Jantung: Kombinasi antara stres kronis, berat badan berlebih, kolesterol tinggi, dan kurangnya istirahat menempatkan Yvan pada risiko serius untuk terkena penyakit jantung, termasuk serangan jantung. Tekanan darahnya juga cenderung tinggi akibat semua faktor ini. "Ini adalah harga yang harus saya bayar untuk tugas negara. Jika diberi pilihan untuk menjaga kesehatan pribadi atau memastikan Pemilu dan Pilkada di Kabupaten Nduga berjalan sesuai aturan, saya merasa tidak punya banyak pilihan selain mengutamakan pilihan yang kedua yaitu memastikan Pemilu dan Pilkada di Kabupaten Nduga berjalan sesuai aturan." Kebangkitan di Tahun 2025: Yvan Rumbiak Memilih Sehat Namun, Yvan Rumbiak bukan tipe orang yang mudah menyerah. Setelah badai Pemilu dan Pilkada tahun 2024 mereda, ia menyadari bahwa kesehatan adalah investasi yang paling berharga. Berbekal tekad yang kuat, Yvan menjadikan tahun 2025 sebagai momentum kebangkitan untuk lebih sehat. "Saya memutuskan ini tidak bisa dibiarkan," tegas Yvan. "Saya punya keluarga, saya punya masa depan. Saya harus bertanggung jawab atas tubuh saya sendiri." Untuk kembali ke jalur sehat Yvan melakukan Olahraga Rutin dan menjaga Pola Makan Sehat. Dengan ini Yvan berkomitmen untuk kembali aktif secara fisik. Mulai dari jogging ringan di pagi hari, hingga melakukan latihan kekuatan sederhana. Yvan kini lebih selektif dalam memilih asupan makanan. Mengurangi makanan olahan, tinggi gula, dan tinggi lemak. Ia mulai membiasakan diri dengan makanan kaya serat seperti sayur dan buah, serta protein tanpa lemak. Membawa bekal makanan dari rumah menjadi rutinitas barunya. "Ini tantangan besar di lingkungan kerja, tapi saya berusaha keras untuk disiplin," katanya. Perjalanan ini memang tidak mudah. Akan ada godaan dan tantangan. Namun, Yvan Rumbiak telah mengambil langkah pertama dan terpenting: mengakui masalah dan berkomitmen untuk berubah. Refleksi: Pengorbanan yang Tak Terlihat dan Tuntutan Sistem Kisah Yvan Rumbiak adalah potret dari realitas di lapangan. Ia bukan hanya seorang staf teknis, melainkan seorang pejuang yang mempertaruhkan kesehatan pribadinya demi kelancaran demokrasi. Kisah ini bukan hanya tentang Yvan, tetapi tentang ribuan penyelenggara pemilu lainnya di seluruh pelosok negara Indoyang mungkin mengalami hal serupa. Pengorbanan kesehatan yang dialami Yvan seharusnya menjadi alarm bagi kita semua, terutama institusi penyelenggara pemilu. Pentingnya sistem pendukung yang lebih baik, program kesehatan dan well-being bagi staf, serta evaluasi beban kerja yang realistis, menjadi sebuah keharusan. Keberlanjutan demokrasi tidak boleh mengorbankan keberlanjutan hidup dan kesehatan para penggeraknya. Kisah Yvan adalah pengingat bahwa di balik setiap suara yang dihitung, ada dedikasi, ada pengorbanan, dan ada harga yang harus dibayar. Mari kita hargai para Yvan Rumbiak di seluruh Indonesia, dan pastikan mereka mendapatkan dukungan yang layak untuk menjaga kesehatan mereka, karena kesehatan mereka adalah aset berharga bagi bangsa. (YOR) Baca juga: Mengenal SPIP dan Penerapannya di KPU NDUGA

Belajar dari Rudy Waisimon: Menggapai Asa Gelar Doktor dan Pengabdian di KPU Kabupaten Nduga

Wamena - Di balik rutinitas kerja, sosok Rudy Waisimon hadir dengan tekad dan disiplin yang beriringan antara pengabdian dan pendidikan. Rudy Waisimon sebagai Kepala Subbagian Keuangan, Umum, dan Logistik KPU Kabupaten Nduga, ia bukan hanya mampu mengelola tanggung jawab administratif, namun juga mengelola waktunya dalam perjalanan meraih gelar keilmuan Doktor di bidang Manajemen Universitas Cendrawasih. Rudy Waisimon mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklat PIM)  Langkahnya menunjukan bahwa dalam pengembangan diri dan profesionalisme bekerja harus memiliki komitmen yang kuat. Ia meyakini dalam perjalanan memperoleh gelar Doktor bidang keilmuan Manajemen mampu memperkuat kapasitas diri dan kualitas pelayanan lembaga penyelenggara pemilu. “Saya meyakini bila pendidikan tidak mengenal batas usia dan jabatan. Ilmu akan membuat kita berkembang dalam setiap profesionalisme bekerja,” ujar Rudy saat ditemui di kantor KPU Kabupaten Nduga. Rudy Waisimon, melalui pendidikan doktoral, merupakan sebuah bentuk tanggung jawab diri mampu adaptif terhadap perubahan untuk memperkuat kapasitas lembaga dalam berkontribusi untuk meningkatkan kualitas tata kelola keuangan dan kelembagaan di KPU Kabupaten Nduga. Baca juga: B.J. Habibie dan Lahirnya KPU: Awal Baru Demokrasi Indonesia Keseimbangan Pendidikan, Kedisiplinan, dan Kesehatan Dalam menjalani dua peran, sebagai pejabat struktural dan mahasiswa doktoral, Rudy Waisimon memiliki kemampuan manajemen diri yang baik. Ia mengelola waktu melalui catatan pengingat antara waktu perkuliahan dan pekerjaan. Dalam kesibukannya, ia menjadikan KPU Kabupaten Nduga sebagai laboratorium untuk memperkaya teoritis dan praktis di kampus. Rudy Waisimon (berdiri tengah) menyajikan proposal disertasi program doktor Universitas Cendrawasih “Belajar di jenjang S3 Manajemen berdampak dalam memberikan wawasan yang baru. Saya mempraktikan teori pengelolaan keuangan dan kerja secara bersama tim,” jelasnya. Sebagai Kepala Subbagian Keuangan, Umum, dan Logistik, Rudy Waisimon bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan, administrasi umum, dan kesiapan logistik Pemilu di KPU Kabupaten Nduga. Baginya pekerjaan tersebut menuntut ketelitian, tanggung jawab, dan kemampuan koordinasi yang baik. Disisi lain, Rudy Waisimon menunjukan komitmen kuat dan konsisten menjalani perkuliahan dan pengabdiannya di KPU Kabupaten Nduga. Rudy Waisimon (sebelah kiri) mengikuti kegiatan lari bersama komunitas Baliem Running Club Selain menjaga kedisiplinan, Rudy Waisimon memiliki jadwal untuk menjaga kebugaran fisik dan mental. Ia menyadari bahwa didalam tubuh yang sehat maka dirinya mampu mengeluarkan energi yang positif dalam bekerja. “Saya sadar bahwa menjaga kesehatan fisik dan mental itu beriringan dengan kualitas saya dalam bekerja,” tambahnya. Baca juga: Tokoh Ketua KPU Pertama Indonesia: Jenderal (Purn) Rudini Inspirasi ASN di KPU Kabupaten Nduga Perjalanan akademik sebagai mahasiswa doktoral, Rudy Waisimon berperan aktif melalui ilmu yang diperolehnya dalam mendorong peningkatan kapasitas pegawai dan pendampingan secara humanis di KPU Kabupaten Nduga. “Kita dituntut bekerja secara profesional. Jangan kita fokus bekerja untuk hari ini namun menjawab tantangan masa depan di dunia pekerjaan,” tutur Rudy dengan nada penuh semangat.   Rudy Waisimon didampingi oleh Sekretaris KPU Kabupaten Nduga, Zepnat Kareth (tengah) dalam Diklat PIM Rudy Waisimon meyakini apabila semakin tinggi tanggung jawab seseorang maka semakin besar pula kebutuhannya. Salah satu cara dalam membuktikannya dengan pengembangan diri melanjutkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan. Rudy berharap pengalamannya mampu menjadi inspirasi pegawai di KPU Kabupaten Nduga. Menurutnya, lembaga pemerintah membutuhkan sumber daya manusia yang berpengalaman serta memiliki dasar akademik yang kuat. “Kita memiliki tanggung jawab sebagai pembelajar. Hal ini membuat diri kita mampu menghadapi tantangan jaman dalam pekerjaan. Saya menimba ilmu manajemen di Universitas Cendrawasih, membantu saya dalam membangun budaya kerja yang efektif dan efisien,’ ujarnya. Perjalanan doktor yang dilalui oleh Rudy Waisimon mampu menjadi inspirasi bagi ASN bukan hanya di KPU Kabupaten Nduga namun KPU se-Provinsi Papua Pegunungan. Kisah Rudy Waisimon menjadi refleksi tentang bagaimana menyeimbangkan antara cita-cita sebagai pribadi yang terus belajar dan bertanggung jawab dalam pengabdian. (STE)