Berita Terkini

Profil Nduga, Ibukota Keneyam: Sejarah, Letak Geografis, Potensi Alam, dan Transportasi

Wamena – Kabupaten Nduga merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Papua Pegunungan, Indonesia, dengan ibu kota kabupaten berada di distrik Kenyam. Pada tahun 2024 jumlah penduduk kabupaten Nduga sejumlah 112.173 jiwa (dilansir dari Badan Pusat Statistik tahun 2024) dengan kepadatan penduduk 9 jiwa/km2.

Sejarah Pembentukan Kabupaten Nduga

Kabupaten Nduga merupakan hasil dari pemekaran Kabupaten Induk Jayawijaya pada tanggal 04 Januari 2008 sesuai UU RI Nomor 6 Tahun 2008. Peresmian pembentukan Kabupaten Nduga dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada 21 Juni 2028. Kabupaten Nduga terbagi menjadi 32 distrik dengan luas wilayah 12.941 km2. Kenyam dipilih sebagai ibu kota Kabupaten Nduga. Distrik yang berada dalam Kabupaten Nduga memiliki fakta yang perlu diketahui antara lain; distrik yang memiliki wilayah terkecil adalah Distrik Yal sementara distrik yang terluas dengan Distrik Alama,  Distrik yang paling jauh dari ibu kota kabupaten adalah Distrik Geselma, sedangkan yang terdekat adalah Distrik Mapenduma.

Baca juga: Noken: Simbol Budaya dan Demokrasi

Letak Geografis Kabupaten Nduga

Letak Geografis Kabupaten NdugaPeta Kabupaten Nduga 

Letak geografis Kabupaten Nduga berada pada pegunungan tengah yang memiliki dataran hingga pegunungan dengan ketinggian antara 200 – 3000 meter di atas permukaan laut. Batas wilayah Kabupaten Nduga disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Puncak, yang dibatasi oleh Kabupaten Asmat di selatannya. Sementara di sebelah timur terdapat Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Jayawijaya, serta Kabupaten Mimika mewakili batas di sebelah Barat.

Wilayah Kabupaten Nduga juga merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Lorents, yaitu hutan lindung, konversi dan suaka marga satwa. Kabupaten Nduga memiliki suhu dengan kisaran 14-25 derajat celcius.

Potensi Alam Kabupaten Nduga

Berdasarkan data dari BPS luas kawasan hutan di Kabupaten Nduga, yaitu 646.983 hektar yang terdiri dari Hutan Produksi (HP), Hutan Produksi Konvensional (HL), dan Penggunaan Lain (APL). Disi lain, jenis tanaman pangan yang menjadi komoditas utama ditanam adalah umbi-umbian. Selain itu, berbagai macam jenis sayuran banyak ditanam karena iklimnya yang sangat sesuai dengan pertumbuhan sayuran.

Peternakan yang dikembangkan oleh pendudukan Nduga antara lain hewan unggas, yang didominasi oleh ayam kampung. Jenis hewan babi mejadi hewan ternak yang paling banyak dipelihara di Kabupaten Nduga selain hewan unggas.

Pembudidayaan ikan dan dikembangkan oleh masyarakat Nduga terutama perikanan kolam air tawar yang menjadi fokus utama dalam sektor perikanan. Jenis perikanan kolam air tawar diantaranya, ikan mas, nila, mujair, dan lele. Potensi produksi perikanan menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat Nduga.

Baca juga: Dari Pinang Tumbuh Harmoni Budaya di Papua Pegunungan

Masyarakat Nduga memiliki kegiatan berkebun dengan produktivitas yang cukup sebagai mata pencaharian utama dalam kebutuhan hidup. Perkebunan yang dihasilkan adalah budidaya kopi, buah merah, kelapa, tebu, dan sagu. Produksi yang dihasilkan dari perkebunan masyarakat Nduga dijual baik dalam maupun luar kabupaten Nduga.

Transportasi Sarana Penghubung

Hutan yang lebat dan kontur yang rapat mengakibatkan sulitnya akses transportasi darat untuk menjangkau antar distrik di Kabupaten Nduga. Transportasi yang hadir sebagai penghubung di daerah Kabupaten Nduga. Dengan hadirnya akses transportasi akan memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pribadi, bahan pokok dan logistik.

Bandara Kabupaten NdugaPesawat perintis yang mendarat di landasan bandara udara Kabupaten Nduga

Transportasi udara memegang peran sangat penting karena salah satu sarana transportasi yang dapat digunakan bila ingin berpindah antar distrik, khususnya di Kabupaten Nduga. Dalam hal ini, masyarakat Nduga menggunakan transportasi udara, biasanya mereka menggunakan pesawat perintis. (STE)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 731 kali