Berita Terkini

Personal Branding untuk ASN yang Keren

Wamena – Personal branding menjadi kebutuhan penting bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam perkembangan digital dan keterbukaan informasi. ASN yang memiliki karakter, etika, dan cara bekerja akan membangun kepercayaan publik. Tujuan personal branding ASN untuk memahami pentingnya potensi diri yang positif sebagai bentuk tanggung jawab moral dan profesional. Cara Bangun Personal Branding ASN Nilai personal branding bukan dari hal instan namun sejatinya lahir dari keseharian ASN dalam melayani masyarakat. BerAKHLAK – Berorientasi pada Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif – sebagai nilai personal branding yang melekat dalam diri setiap ASN. Bagaimana cara membangun personal branding ASN? Berikut penjelasannya; Berorientasi pada Pelayanan Ciptakan reputasi sebagai pelayan publik yang tulus dalam melayani masyarakat. Nilai yang diharapkan masyarakat seperti responsif, sopan, membantu tanpa pamrih, dan memiliki empati. Sikap peduli, profesional, dan melayani siapapun dengan sepenuh hati sebagai bagian citra yang terbentuk dalam diri ASN ketika menanamkan kesan positif terhadap pelayanan masyarakat. Akuntabel Bangun kepercayaan melalui tanggung jawab setiap tindakan dan keputusan. Keterbukaan diri ASN dalam membangun budaya kerja yang baik akan terlihat kredibel. ASN yang jujur, transparan, dan dipercaya akan setiap pekerjaan yang terukur dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Kompeten Belajar dan meningkatkan kapasitas diri akan menampilkan diri ASN sebagai ahli di bidangnya. Personal branding akan diperkuat dengan keahlian dan kemampuan yang relevan. Ikut pelatihan dan pengembangan diri yang sesuai dengan bidang kerja ASN sebagai sumber meningkatkan kompetensi. Citra yang akan terbentuk adalah ASN yang memiliki sikap solutif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Harmonis Bangung relasi positif dengan semua pihak dengan menghargai perbedaan, membangun kerja sama, dan menciptakan suasana kerja yang nyaman. Kolaborasi ASN dengan berbagai pihak akan membentuk citra yang inklusif, ramah, dan mampu diajak kerja sama. Loyal Tunjukkan komitmen yang tercermin dalam kesetiaan terhadap misi, visi, dan nilai-nilai tempat instansi ASN bekerja. Setiap pekerjaan membutuhkan konsistensi dengan semangat menciptakan diri yang berdedikasi tinggi dan setia menjaga nama baik instansi ASN bekerja. Adaptif Penyesuaian diri ASN dituntut untuk menjadi ASN yang fleksibel dan inovatif terhadap perubahan. Penggunaan teknologi terbaru sebagai upaya ASN yang memiliki inovasi, visoner, dan terbuka untuk citra diri ASN yang relevan di era digital. Kolaboratif Kunci keberhasilan ASN tergantung bagaimana dirinya mampu bekerja sama. ASN yang aktif dalam bekerja sama dengan lintas bidang akan tercipta budaya kerja yang solid, komunikatif, dan mampu menjadi penggerak tim. ASN Hebat, Citra Kuat ASN yang memiliki personal branding yang baik akan menjadi investasi jangka panjang keahlian dan karier. Citra diri yang kuat membutuhkan perjuangan dengan kerja keras, dedikasi, dan kejujuran. ASN yang hebat memiliki citra diri yang kuat dengan sikap profesional dan semangat melayani masyarakat dengan hati. Hal tersebut akan mengarahkan ASN menjadi inspirasi bagi generasi muda dan kebanggan bagi institusi tempat ASN mengabdi. (STE) Baca juga: Apa Saja Peluang Karier ASN KPU di Tingkat Provinsi, Kabupaten atau Kota?

Mengapa Indonesia Memilih Metode Sainte Lague dalam Pemilu? Begini Alasannya!

Wamena – di dalam setiap Pemilu, pembagian kursi di dalam Parlemen merupakan salah satu yang paling penting, dimana hal tersebut untuk memastikan sebuah keadilan representasi suara rakyat. Di Indonesia, dimulai sejak Pemilu 2019 Indonesia menganut sebuah metode yang Namanya Sainte- Laguë murni untuk menghitung perolehan kursi para anggota baik itu DPR maupun DPRD. Tetapi, apakah anda tau mengapa sistem ini lebih dipilih daripada metode yang sebelumnya? Sainte- Laguë merupakan metode hitung yang menggunakan nilai rata-rata tertinggi untuk menentukan jumlah kursi yang akan menang di dalam Pemilu. Di dalam metode ini mengonversi perolehan suara partai politik menjadi jumlah kursi yang akan didapatkan di Parlemen. Di dalam Pemilu Legislatif Metode ini digunakan untuk menentukan perolehan kursi partai politik di DPR, DPRD Provinsi, hingga DPRD tingkat Kabupaten/Kota. Alasan Utama Penggunaan Sainte-Laguë 1.    Mewujudkan Sebuah Keadilan Representasi Suara Sainte- Laguë dipilih karena dianggap lebih memiliki rasa keadilan, karena di setiap suara dianggap memiliki sebuah peluang yang lebih seimbang untuk menentukan dan mendapatkan jumlah kursi tanpa ada dominasi partai besar. 2.    Memperkuat Demokrasi Multipartai Dengan adanya sistem ini, sebuah partai yang kecil juga akan memiliki kesempatan yang besar untuk memperoleh dan mendapatkan kursi di parlemen, sehingga keanekaragaman Politik menjadi lebih beragam dan demokratis. 3.    Menghindari Distorsi Suara Pemilih Di dalam sistem ini bisa mencegah terkait dimana Partai Politik yang besar mendominasi secara berlebihan, padahal selisih suara dengan partai kecil tidaklah berbeda jauh. 4.    Mendorong Keterwakilan yang Lebih Proporsional Kursi di Parlemen akan dibagi sesuai dengan proporsi suara yang benar – benar didapat, sehingga hasil dari Pemilu akan mencerminkan kehendak dari Rakyat dengan lebih akurat Bagaimana cara Sainte-Laguë bekerja ? Setiap Partai Politik, membagi jumlah suara yang di dapat di suatu daerah pemilihan dengan angka yang ganjil berurutan (1,3,5,7 dan seterusnya). Hasil dari pembagian ini diurutkan mulai dari yang terbesar, kemudian kursi akan diberikan sesuai dengan urutan hasil tersebut hingga seluruh kursi habis. Contoh sederhana: Jika di dalam parlemen terdapat 4 kursi yang harus dibagikan kemudian ada 3 partai memperoleh suara yang berbeda, pembagian dalam Sainte-Laguë akan menghasilkan distribusi yang lebih proporsional dibandingkan dengan metode lain seperti D’Hont. Dampak penggunaan sistem Sainte-Laguë di Indonesia Sejak mulai diterapkannya sistem Sainte-Laguë , metode ini telah membantu menciptakan sebuah parlemen yang lebih plural dan representatif. Meski di dalam jumlah partai di DPR masih terbatas oleh ambang batas parlemen (Parliamentary threshold), sistem ini akan memastikan bahwa setiap suara dari rakyat akan tetap mempunyai sebuah bobot yang adil dalam penentuan kursi. (REZ) Baca juga: Apa Hubungan antara Mahkamah Konstitusi dengan Komisi Pemilihan Umum?

Apa itu Bakal Calon?

Wamena – Istilah bakal calon sering kita dengar dalam setiap penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Istilah bakal calon menjadi hal penting, hal ini merupakan langkah awal seseorang atau kelompok orang sebelum resmi ditetapkan bagian dalam tahapan pemilihan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pengertian Bakal Calon Bakal calon adalah seseorang yang diusulkan untuk mendaftar secara perseorangan, baik sebagai calon kepala daerah, anggota legislatif, maupun calon presiden atau wakil presiden. Bakal calon merupakan tahap sebelum seseorang tersebut menjadi calon, belum resmi menjadi calon dikarenakan masih harus menunggu proses verifikasi administrasi dan faktual sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setelah lolos dalam semua tahapan verifikasi dan telah dinyatakan memenuhi syarat, status bakal calon akan berubah menjadi calon tetap. Tahapan Penetapan Bakal Calon Berikut tahapan penetapan bakal calon, diantaranya: a.     Pendaftaran dan Pengajuan Berkas. Dalam tahap ini adanya penyerahan dokumen pendaftaran sesuai dengan jadwal ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) b.     Verifikasi Administrasi Dalam tahap ini adanya pemeriksaan kelengkapan dokumen pada saat proses pendaftaran dan pengajuan berkas, seperti ijazah, surat bebas pidana, surat keterangan sehat, dukungan partai politik, serta dokumen pendukung lainnya. c.      Verifikasi Faktual Dalam tahap ini adanya pemeriksaan secara langsung untuk calon perseorangan mengenai kebenaran data dukungan masyarakat telah diajukan. d.     Pengumuman Hasil Verifikasi Dalam tahap ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil bakal calon yang dinyatakan memenuhi syarat (MS) dan bakal calon yang tidak memenuhi syarat (TMS). Harapan untuk Pemilu 2029 Langkah awal untuk memastikan peserta pemilu berawal dari proses tahapan bakal calon. Kiranya dengan langkah awal ini menjadi langkah yang baik untuk menentukan pemimpin yang memenuhi syarat baik secara administrasi maupun secara moral. Harapannya dengan adanya proses yang ketat dapat melahirkan pemimpin yang adil, jujur, transparan dan berintegritas tinggi. (ANY) Baca juga: ASN Berintegritas: Pengertian, Makna dan Langkah Pemerintah Membangun ASN Berintegritas

Sosok Sederhana dibalik Ketegasan dan Kasih Tanpa Syarat

Wamena – Sebuah momentum yang sakral menghargai peran seorang ayah di tengah gemerlap zaman yang semakin maju, Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional, hari dimana untuk mengenang dan mengapresiasi perjuangan yang mungkin tidak terlihat dan mungkin sangat jarang terbesit dalam pikiran sosok yang tidak banyak berbicara, namun tindakannya yang berbicara, seseorang yang selalu memeluk tanpa menyentuh Kasih Tanpa Kata, Cinta yang Nyata Di balik kesibukan, keringat, dan wajah lelah seorang ayah, tersimpan cinta yang kadang tidak mudah diungkapkan. Ia mungkin jarang memeluk atau berkata lembut, namun setiap langkahnya adalah bentuk kasih sayang yang nyata. Mulai dari pagi buta menyiapkan kendaraan, hingga larut malam masih memikirkan masa depan anak-anaknya. Ayah, Pilar Keteguhan dan Harapan Bagi banyak keluarga, ayah adalah pilar keteguhan dan harapan. Ia bukan hanya pencari nafkah, tetapi juga pelindung dalam diam, penguat dalam setiap ujian. Di zaman yang serba cepat ini, kehadiran ayah sering tersamar oleh rutinitas  padahal, tanpa ia sadari, keteguhannya menjadi teladan bagi generasi muda. Baca juga: Pluralisme, Arti Menghargai Keberagaman dalam Masyarakat Sebuah Ajakan untuk Menghargai Peringatan Hari Ayah mengajak kita untuk sejenak berhenti dari kesibukan, menatap sosok yang mungkin kini mulai beruban itu, dan mengucapkan terima kasih. Karena tanpa peluh dan pengorbanannya, banyak mimpi takkan berdiri setegak hari ini. Kasih Ayah yang Abadi Hari Ayah bukan hanya tentang hadiah atau ucapan, tetapi tentang rasa hormat dan pengakuan bahwa kasih ayah, meski sederhana, adalah fondasi kasih yang paling kuat dalam kehidupan manusia. Ayah tidak pernah meminta ucapan terima kasih. Ia hanya ingin melihat anak-anaknya tumbuh bahagia, meski harus menukar bahagiannya sendiri. Kasih sayang ibu bisa dirasakan saat pertama kali kita membuka mata, namun kasih sayang seorang Ayah baru akan kita rasakan setelah kita menjadi seorang Ayah. (AAZ) Baca juga: Rekonsiliasi, Jalan Kembali Merajut Persatuan dan Kedamaian

5 Rekomendasi Lagu Nuansa Timur: Bangun Semangat dan Suasana Positif Saat Bekerja

Wamena - Musik merupakan salah satu cara sederhana yang efektif untuk meningkatkan semangat dan produktivitas dalam bekerja maupun berkegiatan. Musik yang tepat dan sesuai dengan suasana tidak hanya menambah keceriaan, tetapi menciptakan suasana mood yang positif. Beberapa waktu terakhir, lagu-lagu nuansa timur Indonesia semakin populer dan viral di platform TikTok dan merambah ke platform lainnya juga. Menghadirkan irama ceria, beat yang enerjik, dan lirik yang ringan membuat lagu-lagu ini sering diputar untuk mengiringi senam pagi, apel pegawai, maupun aktivitas kebersamaan di lingkungan KPU. Berikut lima lagu timur viral yang cocok menjadi “mood booster” di tempat kerja beserta latar belakang singkatnya: 1. “Tabola Bale” — Lagu Ceria yang Mengundang Gerak Lagu ini dipopulerkan oleh Silet Open Up, Jacson Zeran, Juan Reza, dan Kiki Acoustic dengan karakter vokal yang ringan dan energik dengan dipadukan bahasa Palembang. Beat lagu ini cepat dan ceria, cocok untuk mengiringi aktivitas pagi seperti apel atau senam kantor. “Tabola Bale” membantu menciptakan energi positif di awal hari dan mendorong semangat kerja tim. Ketenaran lagu ini juga berhasil dibawakan di panggung perayaan peringatan upacara 17 agustus di Istana Negara. 2. “Ngapain Repot” — Lagu Santai, Mood Langsung Naik Lagu ini dinyanyikan oleh Toton Caribo ft. Wizz Baker dan Fresly Nikijuluw. Toton Caribo sebelumnya juga sempat hits dengan beberapa lagu populer lainnya seperti bale pulang, senggol dong, dan lain-lain. “Ngapain Repot” menghadirkan nuansa santai dengan pesan positif. Beat yang medium, tidak terlalu cepat, sehingga cocok diputar saat aktivitas ringan atau waktu bersantai di siang hari. Suasana yang dihadirkan mendukung lingkungan kerja yang rileks namun tetap produktif. 3. “Stecu” — Irama Khas Timur yang Menularkan Semangat “Stecu”, singkatan dari “Stelan Cuek”, dibawakan oleh Faris Adam. Lagu ini memiliki beat medium dan lirik yang mudah dihafal karena terdapat beberapa pengulangan. Repetisi pada bagian chorus membuat lagu ini populer untuk senam bersama atau hiburan internal kantor ditambah dengan gerakan TikTok yang hits. Irama khasnya mampu menghadirkan suasana kerja yang lebih hidup dan penuh energi. 4. “Pica-Pica” — Lagu Gembira yang Cocok untuk Ice Breaking Lagu “Pica-Pica” dibawakan oleh Juan Reza, yang juga populer di TikTok berkat koreografi dansa sederhana dan mudah diikuti. Juan memadukan beat dansa dengan sentuhan modern yang segar. Lagu ini cocok diputar di sela-sela rapat, santai, diskusi ringan,, atau sesi peregangan sore. Beat-nya membuat suasana kantor lebih santai dan membangun kebersamaan.. 5. “Tamang Pu Kisah” — Lagu Viral dengan Gaya Modern Timur Lagu ini dibawakan oleh Fresly Nikijuluw dengan nuansa bahasa dan logat Ambon yang khas. Beat-nya modern dan upbeat, sering digunakan sebagai pengiring senam atau olahraga bersama. Di lingkungan kantor, “Tamang Pu Kisah” bisa menjadi musik penyemangat di awal atau akhir jam kerja, membantu pegawai tetap bersemangat dan fokus. Musik Sebagai Penguat Budaya Kerja Positif Memutar lagu-lagu nuansa timur bukan sekadar hiburan. Musik ini dapat menjadi alat sederhana membangun suasana kerja yang menyenangkan, meningkatkan semangat pegawai, serta memperkuat budaya kebersamaan di lingkungan KPU. Dengan ritme ceria dan energi positif, lagu-lagu tersebut sangat cocok diputar pada waktu jeda, apel pagi, kegiatan olahraga bersama, atau sekadar menyegarkan suasana setelah bekerja keras. Suasana kerja yang positif akan mendorong produktivitas. Musik menjadi jembatan sederhana untuk membangun semangat bersama. (FPH) Baca juga: Jingle Pilkada Papua Pegunungan 2024 Meriahkan Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Belajar Loyalitas dari Alessandro Del Piero: Cermin Kesetiaan bagi CPNS dalam Surat Pernyataan Bersedia Mengabdi Selama 10 Tahun

Wamena – Legenda sepak bola Italia, Alessandro Del Piero, melekat dengan nilai loyalitas dan dedikasi. Del Piero menjalani karier profesional sebagai pesepakbola selama lebih dari dua dekade. Kesetiaan yang melekat dalam Del Piero sebagai pesepakbola dengan bertahan ketika situasi Juventus degradasi Serie B karena kasus Calciopoli pada tahun 2006. Pernyataan yang menjadikan Del Piero dikenal luas adalah laki-laki sejati tak akan pernah meninggalkan wanitanya. Sebutan wanita sendiri adalah julukan Juventus yaitu Nyonya Tua. Nilai kesetiaan Del Piero menjadi inspirasi yang relevan dalam membangun integritas dan komitmen bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Indonesia. Nilai Kesetiaan Del Piero untuk CPNS Saat Juventus menghadapi masa sulit akibat skandal Calciopoli, Del Piero, memilih untuk tetap bertahan meskipun berbagai tawaran pindah tim dan pemain besar lainnya hengkang. Keputusan yang memperlihatkan karakter Del Piero sebagai pemimpin menjunjung tinggi nilai pengabdian. Ia selalu dikenang dan dihormati karena konsistensi dan tanggung jawab untuk Juventus. Semangat Del Piero dapat berdampak bagi CPNS yang sedang menjalani masa pengabdian dalam konteks birokrasi dan pelayanan publik di instansinya. Meneladani Nilai Ber-AKHLAK Melalui Surat Pengabdian 10 Tahun Momen penting dan krusial adalah penandatangan pakta integritas surat pengabdian selama 10 tahun bagi CPNS. Sebuah surat yang bukan sekedar dokumen administratif, melainkan simbol integritas dan komitmen terhadap nilai Ber-AKHLAK. Pedoman perilaku CPNS tertuang dalam nilai Ber-AKHLAK – berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Kata loyal sebagai sumber semangat komitmen CPNS ketika menandatangani surat pengabdian selama 10 tahun. Semangat yang sejalan kisah perjalanan Del Piero di Juventus. Del Piero menghabiskan karier sepak bola hampir dua dekade. Dikatakan sebuah waktu yang tidak sebentar untuk menguji bagaimana Del Piero dengan pengabdian tanpa batas, profesional, dan menjaga kesetiaan terhadap Juventus. Seperti Del Piero, CPNS dituntut untuk berjuang dengan semangat loyalitas dan menjaga nama baik institusi tempat bernaung. Baca juga: Cerita 100 Hari Kerja Menjadi CPNS KPU Kabupaten Nduga Refleksi bagi CPNS CPNS menghadapi sebuah situasi tantangan digitalisasi, dinamika sosial, dan ekspektasi publik terhadap pelayanan publik yang baik. Komitmen untuk mengabdikan diri sebagai CPNS yang memiliki nilai dedikasi dan loyalitas. Nilai dasar seperti loyalitas tetap menjadi fondasi yang tidak tergantikan. Teladan keteguhan Del Piero menjadi pengingat bahwa kesetiaan tidak pernah dibangun dengan asal-asalan namun bertumbuh dari komitmen, disiplin dan rasa cinta terhadap tanggung jawab. Seorang CPNS diharapkan memiliki loyalitas adaptif – tetap setia pengabdian dan terbuka terhadap inovasi dan perubahan – melalui perjalanan Del Piero sebagai pemain sepak bola Juventus. Prinsip loyalitas CPNS sejalan terhadap Pancasila dan UUD 1945 yang tertuang dalam surat pengabdian 10 tahun. Sama halnya dengan Del Piero yang tetap setia mengenakan seragam kebanggan Juventus begitu juga dengan CPNS yang diharapkan mampu setia mengemban tugas sebagai aparatur sipil negara. (STE)