Berita Terkini

Supremasi Hukum adalah Pilar Utama Demokrasi: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia

Wamena - Di dalam dunia politik serta dunia sosial yang terus menuju perkembangan, Supremasi Hukum merupakan salah satu yang mempunyai aspek penting yang menjamin sebuah kelangsungan sebuah demokrasi yang sehat. Di Indonesia, sebagai sebuah negara yang merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dalam penerapannya supremasi hukum menjadi salah satu kunci utama dalam menjaga keadilan, kebebasan serta pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi. Tetapi sejauh manakah supremasi hukum diberlakukan di Indonesia dan apakah ada tantangan dalam penerapannya? Berikut ulasannya.   Pengertian Supremasi Hukum Sebelum membahas terkait Supremasi Hukum, akan lebih baik jika kita juga membahas terkait apa itu Hukum? Karena Ketika mengerti tentang pengertian hukum akan menjadi dasar atau sebuah landasan untuk mempermudah memahami apa itu Supremasi Hukum. Hukum Adalah suatu peraturan yang bentuknya Adalah suatu norma dan juga sanksi yang dibuat dengan memiliki sebuah tujuan yaitu untuk mengatur setiap perbuatan yang dilakukan manusia, menjaga ketertiban, keadilan serta untuk mencegah terjadinya kekacauan. Tetapi Hukum juga bisa diartikan yaitu sebuah aturan atau ketetapan maupun ketentuan yang tertulis ataupun yang tak tertulis untuk mengatur sebuah kehidupan dalam suatu kelompok Masyarakat dan juga tentunya memiliki sanksi jika Masyarakat melanggar hukum. Supremasi Hukum atau biasa disebut Rule Of Law Adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa setiap orang, tanpa kecuali harus tunduk dengan hukum. Dari pengertian ini bisa diartikan bahwa tidak ada satupun seorang individu atau Lembaga, termasuk di dalam Pemerintah yang berada di atas hukum. Dalam konteksnya sebuah demokrasi, supremasi hukum akan menjamin sebuah hak asasi manusia, kemudian menjamin dalam hal kebebasan berpendapat serta menjamin keadilan yang menyeluruh bagi semua Masyarakat. Baca juga: Apa itu Yudikatif? Berikut Tugas dan Wewenangnya dalam Pemerintahan Supremasi Hukum dan Demokrasi: Keterkaitan yang tak terpisahkan Sebuah Demokrasi yang sehat tentunya membutuhkan hukum yang tidak hanya adil, namun juga harus ditegakkan secara tegas. Tanpa adanya supremasi Hukum, demokrasi akan sangat mudah dirasuki oleh praktik-praktik korupsi, kemudian penyalahgunaan kekuasaan dan juga ketidakadilan di Masyarakat. Beberapa aspek penting dari sebuah supremasi hukum dalam demokrasi di Indonesia yaitu: 1. Keadilan bagi semua Masyarakat 2. Kebebasan yang tentunya harus terjaga 3. Akuntabilitas dalam Pemerintah   Langkah Menuju Penerapan Supremasi Hukum yang Lebih Baik Untuk menciptakan sebuah Supremasi Hukum yang lebih baik, tentunya memerlukan sebuah Langkah yang konkret dari semua pihak. Beberapa diantaranya yang bisa dilakukan antara lain: 1. Meningkatkan dari segi Pendidikan Hukum 2. Reformasi Birokrasi 3. Pemberantasan Korupsi yang menyeluruh Supremasi hukum tentu bukan hanya sebuah prinsip saja, tetapi juga harus menjadi roda penggerak sehingga dapat memastikan bahwa sistem demokrasi Indonesia selalu berjalan dengan adil. (REZ)

Mengikis Sekat Sosial, Memahami Bahaya Chauvinisme dalam Kehidupan Berbangsa

Wamena - Di tengah kehidupan masyarakat yang semakin beragam, muncul sebuah sikap yang kerap tidak disadari namun berdampak besar, chauvinisme. Istilah ini menggambarkan keyakinan berlebihan bahwa kelompok atau bangsanya sendiri adalah yang paling benar, paling unggul, dan paling layak dihormati dibandingkan kelompok lainnya. Meski sering tumbuh dalam diam, chauvinisme dapat merayap ke dalam cara kita memandang orang lain. Chauvinisme dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari, chauvinisme dapat muncul lewat perilaku sederhana: merasa pendapat kelompok sendiri lebih valid, menolak budaya lain tanpa alasan jelas, hingga memandang kelompok lain sebagai ancaman. Lambat laun, sikap ini menciptakan jarak antar warga, bahkan di lingkungan kecil sekalipun. Di sekolah, misalnya, sikap ini bisa membuat anak-anak sulit bekerja sama hanya karena berbeda latar belakang. Di tempat kerja, chauvinisme bisa memicu diskriminasi yang menghambat kreativitas dan kebersamaan. Mengapa Chauvinisme Berbahaya Padahal, kekuatan sebuah bangsa justru tumbuh dari kemampuannya merangkul perbedaan. Ketika seseorang mulai melihat dunia dari satu kacamata, kacamata kelompoknya sendiri ia berisiko kehilangan kesempatan memahami keindahan keberagaman yang menjadi nafas kehidupan sosial. Baca juga: Memahami Etnosentrisme, Saat Cinta Budaya Berlebihan Menjadi Penghalang Persatuan Membangun Sikap Inklusif sebagai Penangkal Masyarakat membutuhkan lebih dari sekadar toleransi; kita memerlukan empati dan kemauan untuk membuka diri terhadap pengalaman orang lain. Langkah kecil bisa dimulai dari hal sederhana: mendengarkan tanpa menghakimi, mengapresiasi perbedaan, serta menyadari bahwa tidak ada kelompok yang sempurna. Harapan untuk Masa Depan Dengan memahami bahaya chauvinisme dan dampaknya bagi hubungan antar manusia, setiap orang diharapkan dapat menumbuhkan sikap lebih inklusif. Persatuan hanya dapat terbangun ketika kita mengakui bahwa setiap manusia apapun latar belakangnya memiliki nilai yang sama dan layak dihargai. (AAZ)

Keindahan Alam Raja Ampat

Wamena –  Raja ampat adalah keindahan alam yang telah menjadi pembicaraan wisatawan dunia karena raja ampat merupakan salah satu destinasi Bahari paling indah di Asia menurut sejumlah media internasional. Dengan lebih dari 1.500 pulau kecil, atol, dan tanjung, kawasan ini tidak hanya menampilkan keindahan visual dari permukaan, tetapi juga menyimpan dunia bawah laut yang digambarkan para ilmuwan sebagai salah satu yang terkaya di planet bumi. Raja Ampat disebut dengan permata Nusantara karena wilayah ini merepresentasikan puncak dari keanekaragaman hayati Indonesia. Gugusan pulau dengan air sebening kristal dan terumbu karang yang masih perawan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman laut yang autentik. Banyak pengunjung mengaku bahwa warna biru laut Raja Ampat tampak berbeda—lebih alami, lebih hidup, dan terasa seolah belum tersentuh modernisasi berlebihan. Peran Masyarakat dalam Menjaga Ekosistem Masyarakat lokal memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan alam Raja Ampat. Mereka menerapkan aturan adat yang melarang penangkapan ikan secara berlebihan serta melindungi wilayah konservasi laut. Kesadaran kolektif ini membuat ekosistem tetap sehat, sehingga spesies langka seperti manta ray dan kuda laut kerdil dapat berkembang biak dengan baik. Pendekatan berbasis kearifan lokal ini mendapat pujian dari peneliti lingkungan. Dampak Positif Terhadap Ekonomi Papua Pemerintah daerah tetap menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan agar manfaat ekonomi tidak merusak sumber daya alam yang menjadi daya tarik utama wilayah ini. Banyak warga kini mengelola homestay, menyediakan jasa pemandu selam, hingga menawarkan kuliner tradisional hasil laut. Upaya Penguatan Pariwisata Berbagai upaya penguatan dilakukan, mulai dari peningkatan sarana transportasi hingga program edukasi wisata ramah lingkungan. Pemerintah daerah bekerja sama dengan komunitas lokal dan lembaga konservasi untuk mengawasi aktivitas wisata agar tidak memberikan dampak buruk bagi ekosistem. Dukungan ini diharapkan mampu menjaga Raja Ampat tetap menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia. (ANY) Baca juga: Bakar Batu: Simbol Persaudaraan dalam Setiap Perayaan Besar di Kabupaten Nduga

Apa itu Emotional Intelligence (EQ)?

Wamena – Emotional intelligence atau yang biasa kita sebut dengan kecerdasan emosional menjadi salah satu kemampuan yang terus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari dunia kerja, pendidikan hingga kehidupan sosial. Kecerdasan emosional memiliki peran besar dalam membentuk karakter, kemampuan seseorang dalam menghadapi tantangan dan tekanan, berperan sebagai pola komunikasi dll. Pengertian Emotional Intelligence (EQ)? Emotional Intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, mengelola, memahami dan mengekspresikan emosinya dengan tepat. Emotional Intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional bisa juga disebut sebagai kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, mengambil keputusan secara bijak dan mampu membangun hubungan positif. Peran Emotional Intelligence (EQ) atau Kecerdasan Emosional Secara umum, emotional intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional memiliki kontribusi besar terhadap kesuksesan seseorang dibandingkan dengan kecerdasan intelektual (IQ). Peran emotional intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional menyeimbangkan antara perasaan dan emosi seseorang. Seseorang yang memiliki emotional intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional yang tinggi umumnya lebih mampu beradaptasi, menyelesaikan konflik, berkomunikasi secara efektif, dan bekerja sama dalam tim. Terdapat komponen utama Emotional Intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional mulai dari pengendalian diri, motivasi diri, kesadaran diri, keterampilan sosial sampai empati terhadap sekitar. Pentingnya Emotional Intelligence (EQ) atau Kecerdasan Emosional Didalam dunia pendidikan emotional intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional perlu ditekankan sejak usia dini. Hal ini bertujuan agar seseorang lebih mampu berinteraksi positif, mengelola stress, dan menyelesaikan masalah tanpa kekerasan. Sedangkan di dunia kerja emotional intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional sangatlah penting terutama dalam rekrutmen pegawai. Seseorang yang memiliki emotional intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional dalam pekerjaan dapat menjaga hubungan profesional yang sehat, beradaptasi terhadap hal baru, mampu menghadapi kritik dll. Era Digital dan Tantangan Emotional Intelligence (EQ) atau Kecerdasan Emosional Ditengah perkembangan teknologi dan digital, tantangan mengelola emosi semakin besar. Tekanan lingkungan, interaksi media sosial, informasi yang cepat didapat mampu mempengaruhi kondisi emosional seseorang. Untuk itu perlu untuk menjaga kesehatan mental seseorang dan membangun hubungan sosial yang baik agar terciptanya emotional intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional yang stabil. (ANY) Baca juga: ASN Berintegritas: Pengertian, Makna dan Langkah Pemerintah Membangun ASN Berintegritas

Rilis! Video Klip Hymne dan Mars KORPRI oleh KPU Nduga

Wamena - KPU Kabupaten Nduga resmi merilis proses produksi video klip serta rekaman lagu Hymne dan Mars KORPRI dalam rangka mengikuti lomba paduan suara HUT KORPRI ke-54 tingkat KPU se-Provinsi Papua Pegunungan. Proses rekaman dilakukan di dua lokasi berbeda, yaitu di Napua dan di kantor perwakilan KPU Kabupaten Nduga di Wamena. Hal ini dilakukan untuk menghadirkan visual yang lebih variatif dan representatif keindahan alam Wamena. Sedangkan, pemilihan lokasi kantor menjadi upaya memperlihatkan suasana kerja di lingkungan KPU Nduga. Karya ini diproduksi secara original, mulai dari aransemen musik hingga proses editing vokal yang dikerjakan oleh Yvan O. Rumbiak, salah satu pegawai KPU Kabupaten Nduga. Sementara itu, seluruh proses pengambilan gambar ditangani dengan profesional oleh Herman Yohanes, Kasubbag Parmas dan SDM, yang bertindak sebagai photographer sekaligus videographer. Kolaborasi internal ini menjadi bukti bahwa kreativitas dapat tumbuh meski dengan keterbatasan SDM. Dengan jumlah personil yang tidak banyak, seluruh tim tetap menunjukkan komitmen yang kuat dan semangat berkarya untuk memenuhi kewajiban mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh KPU Provinsi Papua Pegunungan. Antusiasme dan semangat berkompetisi para pegawai terlihat jelas selama proses produksi berlangsung. Keterbatasan tidak menjadi hambatan untuk memberikan hasil terbaik, justru menjadi motivasi untuk menampilkan karya yang membanggakan dan kompetitif. Dalam lomba paduan suara ini, dukungan publik juga menjadi salah satu poin penting penilaian yang diperhitungkan. Karena itu, KPU Nduga mengajak seluruh kalangan, teman-teman, serta masyarakat luas untuk memberikan dukungan melalui like, comment, dan share pada video yang akan dipublikasikan di platform resmi KPU Nduga. Setiap dukungan sangat berarti dan menjadi penyemangat bagi seluruh tim yang telah bekerja keras. KPU Nduga berharap karya yang dirilis ini dapat memberikan hasil terbaik dan mengharumkan nama instansi di tingkat provinsi. Semangat kebersamaan, disiplin, dan pelayanan tetap menjadi pondasi utama dalam setiap langkah yang diambil. (FPH)    

Tema HUT KORPRI 2025

Wamena - Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) adalah organisasi yang menghimpun Aparatur Sipil Negara (ASN) serta pegawai negeri lainnya di Indonesia. Berdiri pada 29 November 1971 berdasarkan Keputusan Presiden No. 82/1971. Peringatan hari ulang tahun KORPRI setiap 29 November menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai pengabdian, profesionalisme, netralitas, dan persatuan bangsa. Tema dan Tujuan  HUT KORPRI 2025 Tema HUT KORPRI tahun 2025 adalah “Bersatu, Berdaulat, Bersama KORPRI, Dalam Mewujudkan Indonesia Maju”. Tujuan dari peringatan HUT ke-54 ini yaitu: Memantapkan fungsi organisasi KORPRI sebagai perekat pemersatu bangsa dalam mendukung pembangunan nasional Meneguhkan nilai dasar ASN, Kode Etik dan Kode Perilaku Mengajak anggota KORPRI di seluruh Indonesia untuk meneguhkan profesionalisme serta meningkatkan kinerja terutama di bidang pelayanan publik dan kepedulian seluruh anggota KORPRI terhadap masyarakat Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, meningkatkan kepedulian sosial dan lingkungan.  Logo Tema HUT KORPRI 2025 dan Maknanya  Logo HUT KORPRI 2025 tetap menggunakan elemen dasar lembaga KORPRI, yaitu pohon beringin, sayap, dan padi kapas, yang melambangkan kesatuan, kesejahteraan, dan pengabdian kepada bangsa. Secara umum, warna biru dan emas yang digunakan dalam desain logo mencerminkan keterangan, kepercayaan, dan kemuliaan profesi ASN. Sementara desain tambahan untuk peringatan ke-54 ini biasanya disesuaikan oleh instansi dengan sentuhan digital dan modern, sebagai simbol semangat reformasi birokrasi digital yang diusung dalam tema tahun ini. (FPH) Baca juga: Makna Lambang Korpri