
5 Cara Ampuh Mencegah Hoaks Saat Pemilu: Jangan Mudah Percaya!
Wamena - Setiap kali pemilu tiba, informasi tersebar luas di media sosial, grup WhatsApp, dan obrolan sehari-hari. Sayangnya, tidak semua informasi akurat. Berita palsu atau hoaks dirancang untuk memecah belah dan membingungkan masyarakat.
Karena itu, masyarakat harus menjadi pemilih yang cerdas, bukan hanya aktif memilih, tetapi juga aktif mempelajari informasi.
1. Periksa Sumber Informasi:
Jangan langsung percaya pada informasi yang beredar. Pastikan bahwa informasi berasal dari sumber resmi seperti KPU, Bawaslu, atau media terpercaya. Jika informasi berasal dari pesan berantai atau akun anonim yang tidak dapat dibuktikan, hentikan itu dan jangan teruskan.
2. Baca Sampai Tuntas, Jangan Hanya Judul
Judul yang heboh dan memancing emosi seringkali tidak sesuai dengan isi. Namun, jika dibaca sampai habis, isinya seringkali tidak relevan. Jadi, sebelum membuat kesimpulan, pastikan untuk membaca keseluruhan isi berita.
3. Telusuri dulu sebelum percaya
Kalau ragu dengan sebuah berita, jangan buru-buru percaya. Luangkan sedikit waktu untuk mencari tahu kebenarannya lewat sumber resmi atau media terpercaya. Hanya butuh beberapa detik untuk memastikan, tapi dampaknya besar, kamu bisa mencegah banyak orang tertipu hoaks.
4. Jangan Ikut Sebar Sebelum Yakin:
Satu klik "bagikan" dapat membuat hoaks menyebar ke ratusan orang. Oleh karena itu, sebelum membagikan, pikirkan: "Apakah ini sudah pasti benar?" Jika Anda ragu, lebih baik tetap diam. Menahan diri adalah cara nyata untuk melawan hoaks.
5. Ikuti Informasi Resmi dari KPU.
KPU memiliki banyak saluran resmi, termasuk kegiatan tatap muka, website, dan media sosial. Masyarakat dapat memperoleh informasi akurat tentang jadwal pemilu, daftar calon, dan hasil penghitungan suara dari situ. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan untuk percaya pada informasi yang tidak pasti.
Memahami dan Menjaga Persatuan
Pemilu bukan waktu untuk saling curiga; itu adalah waktu untuk membangun kepercayaan. Literasi digital yang baik membantu menjaga persatuan, mencegah hoaks, dan menjamin pemilu yang damai. Mari bersama KPU Nduga dan seluruh masyarakat Papua Pegunungan, jadikan pemilu bukan ajang perpecahan, tapi perayaan persatuan. (HY)
Baca Juga: Suara Adat, Suara Demokrasi: Kisah KPU Nduga dan Suku Asli