Berita Terkini

Psikologi Kepemimpinan: Mengenal Gaya Humanis dan Gaya Berbasis Perilaku

Wamena - Ilmu psikologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari perilaku, pikiran, dan proses mental manusia, baik sebagai individu maupun dalam konteks sosial dan organisasi. Dalam dunia kerja dan pemerintahan, psikologi memiliki peran penting dalam memahami dinamika hubungan antar individu, motivasi kerja, kepuasan, serta efektivitas kepemimpinan.

Salah satu penerapan psikologi dalam manajemen organisasi adalah melalui pendekatan gaya kepemimpinan. Keberhasilan sebuah instansi tidak hanya bergantung pada sistem dan regulasi yang diterapkan, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan para pemimpinnya. Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang menjunjung tinggi profesionalitas dan integritas, perlu memahami dan menerapkan tipe kepemimpinan yang humanis dan berbasis perilaku (behavioral leadership).

Kepemimpinan Humanis: Memanusiakan Manusia dalam Dunia Kerja

Kepemimpinan humanis menempatkan pegawai sebagai manusia seutuhnya. Dengan pendekatan “memanusiakan manusia”, pendekatan humanis bukan sekadar pelaksana tugas. Pemimpin humanis berupaya memahami karakter, tantangan, dan kebutuhan setiap individu di dalam organisasi secara mendalam.

Dalam konteks KPU, pendekatan ini sangat penting karena pegawai cenderung bekerja dalam tekanan waktu dan tanggung jawab publik yang besar. Pemimpin humanis akan mengedepankan komunikasi yang terbuka, empati, serta dukungan moral bagi timnya.

Dengan gaya ini, pemimpin dapat menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama, di mana setiap pegawai bekerja bukan karena paksaan, tetapi karena kesadaran untuk berkontribusi pada keberhasilan lembaga.

Kepemimpinan berbasis Perilaku: Teladan yang Membangun Disiplin dan Integritas

Sementara itu, kepemimpinan berbasis perilaku (behavior) berfokus pada tindakan dan perilaku nyata pemimpin dalam keseharian. Dapat dilihat dari bagaimana cara berinteraksi, memberi arahan, serta menegakkan disiplin.

Pemimpin dengan gaya ini memahami bahwa keteladanan lebih kuat daripada sekadar instruksi. Dalam lingkungan KPU, gaya ini tercermin dari pimpinan yang hadir tepat waktu, menjalankan apel pagi, memberikan evaluasi rutin, serta mencontohkan sikap netral dan profesional. Pemimpin dengan tipe ini juga memainkan sistem pemberian punishment dan reward agar terbentuk perilaku yang diharapkan. 

Kepemimpinan berbasis perilaku membantu membentuk pola kerja yang teratur, efisien, dan berorientasi pada hasil, sekaligus memperkuat citra lembaga yang tertib dan berintegritas.

Relevansi untuk Instansi: Membangun Budaya Kerja yang Seimbang

Kedua tipe kepemimpinan ini saling melengkapi dan menjadi pondasi penting bagi instansi publik seperti KPU. Kepemimpinan humanis menciptakan suasana kerja yang harmonis, sedangkan kepemimpinan behavior memastikan tata kelola dan kinerja berjalan efektif.

Dalam dunia birokrasi modern, keseimbangan antara keduanya adalah kunci untuk membentuk pegawai yang disiplin, loyal, dan berorientasi pada pelayanan publik.

Melalui gaya kepemimpinan yang menggabungkan hati dan tindakan, KPU dapat terus menegaskan dirinya sebagai lembaga publik yang profesional, transparan, dan humanis dalam melayani masyarakat. (FPH)

Baca juga: Papua Pegunungan Kian Dikenal: KPU Lakukan Kunjungan ke Metro TV dan Perbanyak Produksi Berita yang Terpantau SIDIALOGIS

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 83 kali