Pertempuran Surabaya: Nyala Semangat Arek Arek Suroboyo yang Menggentarkan Dunia
Wamena – Pertempuran pada tanggal 10 November 1945 adalah sebuah peristiwa perang yang terjadi setelah kemerdekaan Indonesia. Peristiwa terjadi dan dipicu karena kedatangan sekutu yang bisa menjadi ancaman karena “ditunggangi” oleh Belanda.
Masyarakat Surabaya melihat bahwa kedatangan dan keberadaan tentara sekutu bagian dari upaya Belanda untuk Kembali menguasai wilayah Indonesia yang baru saja merdeka.
Puncak Pertempuran 10 November 1945
Pada tanggal 10 November 1945, Kota Surabaya berubah menjadi lautan api. Ribuan Masyarakat dari berbagai macam kalangan mulai dari pemuda, pelajar hingga santri, mereka Bersatu melawan pasukan Inggris yang mempunyai senjata lengkap.
Meski Arek–arek Suroboyo hanya bermodalkan senjata sederhana, bambu runcing, serta semangat juang yang membara dengan semangat juang “Merdeka atau Mati!”, Arek-arek Suroboyo bertempur dan bertahan dengan gagah berani selama masa perang yang kurang lebih selama 3 minggu lebih.
Bung Tomo dengan Kobaran Semangat Abadi
Sosok Bung Tomo menjadi ikon Pertempuran Surabaya, dengan pidatonya yang dibuat, ia berhasil membakar semangat juang dari rakyat untuk melawan dan tidak tunduk kepada Penjajah. Kalimat yang melegenda yaitu “Allahu Akbar!” Merdeka atau Mati!” terus menggema di telinga generasi penerus bangsa hingga saat ini.
Dalam pertempuran Surabaya ini ribuan pejuang gugur dalam sebuah pertempuran, tetapi darah serta pengorbanan mereka tetap akan menjadi pondasi yang sangat kuat bagi tegaknya sebuah kedaulatan Indonesia.
Warisan Semangat dari Pertempuran 10 November
Setiap Tanggal 10 November kini selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional, dan untuk mengenang sebuah keberanian dan pengorbanan dari rakyat Surabaya. Semangat dari juang itu menjadi sebuah teladan abadi bagi generasi penerus bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan, menjaga selalu persatuan, dan mengisi makna kemerdekaan dengan karya–karya yang nyata.
Pertempuran Surabaya bukan hanya sebuah catatan sejarah, tetapi sebuah semangat dari api perjuangan yang tidak akan pernah padam di dada setiap anak bangsa.
Pertempuran Surabaya juga membuktikan bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, tetapi merupakan hasil perjuangan yang berdarah – darah dari rakyat yang tidak gentar dalam menghadapi penjajah. (REZ)
Basa juga: Rekam Sejarah Indonesia Raya: Yo Kim Tjan Sahabat WR Soepratman