
SURA dan SULU: Maskot Pilkada yang Membawa Semangat Demokrasi hingga ke Daerah
Wamena - Pemilhan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024 di Indonesia semakin menarik dengan diperkenalkannya maskot bernama SURA dan SULU. Maskot ini dirilis resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dalam rangkat menyambut momen 5 tahun sekali dan tertuang dalam Surat Keputusan KPU Nomor 521 Tahun tentang Penetapan Maskot Pemilihan Umum Tahun 2024.
Mengutip dari laman resmi KPU, maskot Pemilu 2024 ini diberi nama SURA dan SULU. Maskot menggambarkan 2 gambar burung dengan pakaian berlogo KPU dengan SURA memegang paku dan SULU memegang surat suara pemilu.
Lalu, apa makna dari Maskot Pemilu 2024 ini?
Makna Maskot Pemilu 2024
Maskot SURA dan SULU didesain unik dan menyimpan pesan mendalam. Karya ini merupakan karya Stephanie, mahasiswi program Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Pradita Tangerang dan resmi dirilis pada 3 desember 2022.
Maskot SURA dan SULU menggambarkan sepasang burung Jalak Bali dengan bulu putih keabu-abuan, mencerminkan semangat demokrasi dan persatuan di Indonesia. SURA adalah burung jantan dan SURU adalah burung Betina, yang menunjukkan kesetaraan gender dalam proses pemilihan umum dengan menunjukkan keterwakilan laki-laki dan perempuan yang sejalan dengan visi KPU dalam mewujudkan hak suara untuk semua golongan.
SURA adalah singkatan dari Suara Rakyat, sedangkan SULU adalah Suara Pemilu. Secara filosofis kicauan Burung Jalak Bali melambangkan suara pemilih, sedangkan mimik wajah dari SURA dan SURU didesain “belia” guna menyoroti peran generasi muda dalam demokrasi, menggambar kicauan burung-burung yang penuh semangat sebagai suara yang vokal dan berpengaruh.
Makna filosofis dari maskot ini juga terwujud dalam hal detail seperti SURA memegang paku dan SULU yang memegang surat suara. Hal tersebut menunjukkan simbol dari proses pemungutan suara dalam pemilu. Elemen bendera merah putih di pipi juga menambah nilai nasionalisme dan patriotisme.
Maskot SURA dan SULU bukan hanya simbol, tapi juga melihat proses dari semangat demokrasi dan partisipasi masyarakat.
Dampak Positif pada Kampanye Pemilu
Sejak dirilis, SURA dan SULU telah digunakan dalam berbagai acara pemilu, seperti debat kandidat, sosialisasi di sekolah, dan muncul dalam konten-konten digital. Maskot ini menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya demokrasi dan Pemilu yang digambarkan dalam makna maskot ini. Kehadiran maskot SURA dan SULU juga diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu Serentak 2024. (FPH)
Baca juga: Jingle Pilkada Papua Pegunungan 2024 Meriahkan Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur