Berita Terkini

Kisah Frans Duppa: Pemilu di Nduga Bukan Sekadar Tugas, Tapi Pengabdian

Wamena - Menjadi penyelenggara pemilu bukanlah pekerjaan mudah di daerah yang memiliki tantangan geografis dan keamanan. Namun bagi Frans Duppa, seorang pegawai KPU Kabupaten Nduga, ini lebih dari sekadar tugas untuk memberikan dukungan, tetapi juga bentuk komitmen kepada negara dan masyarakat. 

Frans menjadi bagian dari Sekretariat KPU Nduga pada Januari 2021 setelah lulus seleksi CPNS 2020 dan menerima penugasan ke Nduga. Ia sempat khawatir karena Nduga dianggap sebagai daerah rawan konflik. Meski begitu, semangat pengabdian mengalahkan rasa takut yang muncul. 

“Tapi ketika saya mendengar saya ditugaskan ke Nduga, saya khawatir. Namun karena ini adalah tugas nasional, semacam dedikasi, saya memutuskan untuk pergi”, ujar Frans. 

Penerimaan CPNS 2020, KPU Nduga

Awal tugas: Dari Timika ke Nduga dengan hati yang berat penuh komitmen

Frans pertama kali menghadapi tantangan saat ditugaskan untuk membantu verifikasi partai politik dalam persiapan pemilu. Berangkat dengan pesawat kecil, ia terbang ke Kenyam di Nduga, bersama rekan-rekannya dari Subbagian Teknis serta anggota KPU Nduga. Sesampainya di sana, Frans menginap di satu-satunya hotel di Nduga. 

Listrik hanya tersedia pada malam hari dan sepenuhnya mati pada siang hari. Air bersih sangat langka, sehingga harus mengambil air sendiri dan menggunakan air hujan untuk mandi. “Pengalaman itu tidak akan pernah saya lupakan. Semuanya serba terbatas, tetapi semangat kerja kami tidak pernah goyah,” katanya. 

Verifikasi Partai Politik Menjadi Pengalaman Berharga 

Selama proses verifikasi, Frans mendampingi Anggota KPU Nduga Mira Waraseak untuk bertemu dengan anggota partai politik. Ia terjun langsung melihat sambutan hangat masyarakat Nduga yang menyambut tim KPU dengan hati terbuka. 

“Masyarakat Nduga memberi sambutan yang sangat istimewa dan penuh hormat. Mereka menunjukkan keramahan kerja saat menyambut orang,” tambah Frans. 

Pengalaman inilah yang membuat Frans menyadari bahwa pemilu lebih dari sekadar menjalankan prosedur, tetapi membangun kepercayaan dengan masyarakat. 

Membangun Demokrasi di Ujung Negeri

Frans telah mengembangkan visi yang semakin jelas tentang masyarakat Nduga selama bertahun-tahun. Sepanjang itu dia bisa mendengar mengapa masyarakat berpartisipasi dalam pemilu meskipun ada banyak hambatan. Hal yang lebih penting, ia menyadari bahwa fungsi penyelenggara pemilu adalah agar setiap suara warga dapat didengar. 

“Pemilu di Nduga bukan sekadar tugas bagi saya. Ini adalah dedikasi. Ini tentang membawa demokrasi ke ujung negeri,” katanya dengan keyakinan. 

Frans berharap agar generasi muda Nduga dapat berpartisipasi dalam meletakkan demokrasi di tanah Nduga. Ia menegaskan bahwa masa depan pemilu yang kuat tidak dapat dipisahkan dari peran yang dimainkan oleh generasi muda yang mencintai daerah mereka. 

"Generasi muda harus berani mengambil risiko dan melangkah maju. KPU tidak bisa melakukan ini sendirian, butuh orang-orang yang mencintai daerah mereka,” ujarnya. (FPH)

Baca juga: Sinergi dan Transparansi: Cara KPU Nduga Meningkatkan Kepercayaan Publik Melalui Humas

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 183 kali